Laman

Rabu, 10 Oktober 2012

Watermark ohhhh Watermark...


Dear all,

Sebenarnya saya adalah orang yang (dulunya) kurang terlalu suka majang watermark gede2 di depan gambar kue. Karna bagi saya, seperti ada 'sesuatu yang menghalangi' pemandangan saya untuk menikmati kue itu secara visual. Saya biasa pasang tipis-tipis dan kecil saja diujung foto, dengan tujuan agar tidak terlalu 'menghalangi pemandangan'. Dengan maksud, biar fotonya tetap punya 'identitas kepemilikan' tapi tetap 'enakkkk' untuk dinikmati.

Ini saya lakukan, karna saya percaya bahwa semua orang bisa menghargai karya foto orang lain. Bisa menghargai upaya dan usaha di balik sebuah foto. Ya, memang sihhh hasil foto saya belum tergolong yang bagus-bagus amat. Tapi walauun begitu, saya tetap saja sudah jungkir balik untuk mendapatkan foto-foto yang sesuai dengan keinginan saya. Mulai dari baking kuenya, nyiapin acara potret2nya, bolak balik puter puter biar dapet sudut dan visi yang passs. Ahhh, begitu dehh intinya segimanapun bentuknya sebuah foto itu, si empunya pasti sudah mengeluarkan usaha yang maksimal demi sebuah foto yang bisa dinikmati oleh orang banyak.

Tapi ternyata walau sudah ada identitas kepemilikan di sebuah foto, masihhh ada saja oarng-orang yang bisa krop fotonya sana sini, hingga watermarknya hilang. Ini juga terjadi pada saya yang (dulunya) suka pasang watermark di pinggir-pinggir fotonya. Dan terlebih lagi, foto milik saya itu juga dipakai untuk tujuan komersil, lagi.. Hufftt...rasanya gimanaaa gitu. Rasanya itu, hhmmmmm,  kayak anak yang udah dari kecil kita lahirkan dan rawat dengan telaten ehh tiba2 diambil dan diakuin orang. Naahh kebayang kan..

Jadi, berbekal kejadian itu mulai sekarang, saya mulai nempel identitas foto, ya bener-bener di depan foto itu. Mudah-mudahan para pembaca semuanya mengerti... :)

Luv ya all,,
terimakasih sudah mendengarkan lembaran 'curhat' ini, di tengah berlembar-lembar resep dan foto-foto.. :*




Tidak ada komentar:

Posting Komentar