Laman

Kamis, 11 Juni 2015

Edisi Belajar : Main Tepung dan Telur

Well, well.. memang bukan rahasia lagi kalau foto saya yaa begitu-begitu saja hasilnya. Ditambah lagi hampir 2 tahun terakhir ini jarang -kalau tidak bisa dikatakan tidak pernah- menjamah kamera. Jadiiii, sebagai insan yang suka belajar (ehmm,ehmm...) saya (baru) mau mulai belajar lagi..

Mulai buka-buka buku lagi. Dari buku "Food Photograpy for Everyone" karya mbak Riana yang selama ini cuma dibaca tapi gak prnah dipraktekkan *sigh.., bukunya Enche Tjin "Kamera DSLR itu Mudah", sampai artikel2 di internet yang berhubungan dg food photography juga saya pelotoin satu2.

Mulai mengakrabi lagi si Nikon D90 kepunyaan suami yang berbekal sebuah lensa sapujagat kalo kata orang, alias kamera 18-200 mm dengan maksimal bukaan di f6.3. Errr... sebenarnya sih saya sempat menjadikan alasan keterbatasan lensa ini utk malas motret lagi. Habisss hasilnya kurang bening, gak sebening hasil foto dari lensa fix yang maksimal bukaannya bisa sampai 1.8 atau 1.4.  Saya males2 an, karena motretnya sudah dengan sekuat tenaga (ceileeee...), udah manjat2 sana sini, udah mundur2 (soalnya pake lensa zoom) tapi hasilnya tetep kurang memuaskan. Jadi waktu itu saya mutung..hihiii

Naahh sekarangg beda cerita deh,, Saya mensyukuri aja bisa punya kamera, walau dengan lensa zoom sekalipun. Tinggal bagaimana usahanya utk belajar aja. Gak bilang saya udah bisa sihh..cuma tangan gatelll  aja pengen bisa :D Bagi para suhu baik hati yang kebetulan lewat dan baca artikel ini, boleh dong saya diajarin :) Nanti dibarter sama kue2 dari kueDekalisa dehh *hahaha moduss

Jadii, sementara ini, begini saja jepretan  yang bisa saya hasilkan :




Sebagian besar (kalau tidak seluruhnya :)) memang masih bertema simplicity sih.. Selain lack of skill, juga lack of fancy n stunning props.. hihihiii
Next, disambung lagi belajarnya motretnya,
dan......
curcolnya. qikqiqqikkk :)

May God always bless you, dearest readers :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar