Sebenernya bikin cake ini accidentally :) lagi liburan dirumah mama, datanglah tugas dari bu Uci untuk bikinin cake ini ;p Banyak cerita dibalik sebuah opera cake kali ini... nekad bikin, dengan segala kendala dan ketebatasan yang ada, diantaranya:
-Pertama, dirumah mama gak ada loyang pendek untuk bikin cakenya opera yang tipis tipis.
>> Solusinya, untuk bikin cake di atas yang ukurannya 20x30 aku pake dua loyang bronis (30x10x4) untuk tiap layer cakenya. Yang loyangnya minjem sama mama uci *sigh...
-Kedua, ga bawa spuit set lengkap
>> Solusi, ubek2 alat2 mama ternyata ada satu spuit buat kue sagoo semprit *hadeeehh. Tapi kendala berikutnya dengan spuit ini, brindil2 whipkrim bubuk pada nyangkut. Jadi "motif"nya gak begitu kluar. Diakalin dengan "berkarya" dg plastik mika untuk bikin spuit sendiri. Digulung2 trus digunting menyerupai spuit.
-Ketiga, ketidaktersediaan bahan2 yang biasanya dipake :(
>> Ga ada bahan whipkrim cair, walau merk apapun juga. terpaksa pake yang bubuk. dan sialnya, pas dilelehin bareng dcc, yg buat ganache yg dispuit, ternyata masih bergumpal-gumpal. Ini nih yang suka nyangkut dan menyumbat krim coklatnya.
>> Almond bubuknya kurang (huaaa..) cuma cukup buat satu resep. walhasil resep berikutnya, almond bubuk di skip, ganti susu bubuk, coklat bubuk, dan maizena dengan jumlah takaran yg sama dg almond bubuk. Jadinya opera cakenya warna warni dehh,, heheee.. kuning > jaconde (almond sponge cake); coklat > coklat sponge cake; coklat muda > butterkrim kopi; hitam > chocolate filling :D
duhhh liat kan motif spuit coklat yang berantakan di bagian atas cake? itu adalah hasil dari spuit bikinan sendiri, sodarasodara! *sigh,, *miris.. *tutup muka
Jadi, dengan semua kendala dan keterbatasan yang ada, aku nobatkan cake opera kali ini merupakan "The Most Challenging Cake". Bukan, bukan karna cake dan dekorasinya superb. tapi karna kendala dan keterbatasannya yang bikin pengin brenti. Tapi tetap bertekad untuk menyelesaikannya walau gimanapun hasilnya nanti. Puas dengan hasilnya? tentu saja tidak. Malah rasanya malu sama Uci, pengin tutup muka :( Tapi setidaknya dengan segala keterbatasan itu, saya tetap berusaha menyelesaikannya :)
Tampilkan postingan dengan label opera cake. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label opera cake. Tampilkan semua postingan
Kamis, 22 November 2012
Rabu, 25 Juli 2012
Opera Cake pesanan Lyli
"Estiii... kata mertuaku cakemu enakk.. Moga sukses ya saay bisnis cakenya :)"
-Lyli-
Lyli, teman kuliahku yang kebetulan lagi ada di sekitaran Jakarta, mesen opera ini buat mertua dan sodaranya. Sekalian Lyli jemput cake nya, sekalian kita temu kangen yang rasanya udah lamaaaa banget gak ketemu. Dari tahun 2009 aku meninggalkan Jember, baru ini ketemu lagi sama Lyli :) Sekarang orangnya udah mo terbang lagi tuh ke Kamboja :p
Jumat, 13 April 2012
Sejarah 'Si Kaya Citarasa', Opera Cake
Cukup sulit juga menemukan referensi berbahasa Indonesia mengenai cake satu ini. Maka tulisan berikut ini mengenai sejarah opera cake, aku sarikan dari beberapa sumber untuk menjawab pertanyaanku sendiri, yaitu.. kenapa sih namanya Opera? What is it, behind the name? / Apa sih sejarah di balik nama si Opera ini.
Oke, perjalanan mengetahui asal-usul cake kaya rasa bernama Opera ini dapat ditelusur balik ke tahun 1903 ( abad 19), di mana seorang chef pastry bekebangsaan Perancis bernama Louis Clichy mengenalkan sebuah desert yang bernama 'The Clichy'. Namun agaknya ia kurang berhasil "menduniakan" cake nya itu. Hingga beberapa tahun berikutnya, tepatnya di abad 20an, Dalloyau - pemilik bakeri terkenal di Paris, Dalloyau Paris - mempopulerkan desert ini dengan nama L'opera atau dalam bahasa Inggris, The Opera. Opera inilah yang kemudian mulai dikenal mendunia dan resepnya pun mulai berkembang di seluruh dunia. Mengenai nama Opera itu sendiri, tidak ada sumber yang dapa mengatakan secara pasti mengapa ia dinamai begitu. Namun , kemungkinan, nama 'opera' sebagai pengingat akan Paris Opera. (hummmm, never know...)
Opera itu sendiri ialah desert, yang dikenal dengan lapisan-lapisannya yang kaya rasa. Opera cake terdiri dari 4 lapis jaconde (baca : jokon) atau sponge cake almond, yang tiap lapisannya dituangi sirup kopi; 2 lapis butterkrim kopi, 1 lapis krim coklat, dan 1 lapis glaze ganache atau guyuran coklat di bagian atasnya. Karna kompleksitas lapis2annya ini, maka si Opera ini terkenal dengan rasanya yang kaya dan nikmat. Hhhmmm.. Walaupun Opera itu berlapis-lapis, dalam resep aslinya Opera merupakan desert yang tingginya tidak lebih dari 1 1/2 inchi, atau 4 sentimeter. Jadi, walau kaya rasa, Opera tetap 'ringan' a.k.a tidak eneg...
Mau resepnya? ini dia resep Opera dari Dorie Greenspan, yang dia adaptasi dari Dalloyau dalam Paris Sweets: Great Desserts from the City's Best Pastry Shops by Dorie Greenspan (Broadway Books, 2002). ~> wohooooo,, langsung dari sononya :D
The cake:
Cake
Siapkan oven di suhu 220C.
Dengan kecepatan sedang, kocok putih telur sampai berbusa.Masukkan gula, kocok kembali sampai putih telur kaku.Sisihkan.
Dalam mangkok terpisah, campurkan tepung almond, gula halus, dan telur. Kocok mikser dengan kecepatan sedang sampai agak ringan dan bervolume, kurleb 3 menit.
Tambahkan tepung, kocok rata hingga tepung menyatu. Tambahkan butter yg sudah dilelehkan,
Bagi adonan jadi 4 bagian, panggang terpisah untuk masing2 lapisannya.
Panggang selama kurleb 5-7 menit hingga matang. Angkat, dinginkan.
Coffee Syrup
Campur air panas, gula, dan kopi bubuk. Aduk rata, dinginkan.
Coffe Buttercream
Campurkan bubuk kopi dan dan air panas, aduk rata. sisihkan.
Kocok kuning telur dengan mikser dengan kecepatan tinggi hingga pucat dan berbusa.sisihkan.
Campurkan gula, air, vanila ekstrak, panaskan. Aduk hingga gula larut dan tercampur rata.
Tuang sirup gula di atas secara perlahan-lahan ke kocokan telur sambil dikocok dengan kecepatan rendah.
Naikkan kecepatan hingga medium-high. mikser selama 5 menit hingga terbentuk campuran yang tebal dan mengkilap.
Kurangi kecepatan mikser, masukkan butter. Aduk rata
Tuang larutan bubuk kopi dan air, aduk rata.
Simpan di kulkas dalam wadah tertutup. Kocok sebelum diaplikasikan pada cake.
Chocolate Ganache
Panaskan krim dan susu cair hingga beruap. Angkat, masukkan dcc cincang dan butter. Aduk hingga tercampur rata
Chocolate Glaze
Tim DCC, setelah leleh angkat dan masukkan butter. Aduk hingga tercampur rata
Oke, perjalanan mengetahui asal-usul cake kaya rasa bernama Opera ini dapat ditelusur balik ke tahun 1903 ( abad 19), di mana seorang chef pastry bekebangsaan Perancis bernama Louis Clichy mengenalkan sebuah desert yang bernama 'The Clichy'. Namun agaknya ia kurang berhasil "menduniakan" cake nya itu. Hingga beberapa tahun berikutnya, tepatnya di abad 20an, Dalloyau - pemilik bakeri terkenal di Paris, Dalloyau Paris - mempopulerkan desert ini dengan nama L'opera atau dalam bahasa Inggris, The Opera. Opera inilah yang kemudian mulai dikenal mendunia dan resepnya pun mulai berkembang di seluruh dunia. Mengenai nama Opera itu sendiri, tidak ada sumber yang dapa mengatakan secara pasti mengapa ia dinamai begitu. Namun , kemungkinan, nama 'opera' sebagai pengingat akan Paris Opera. (hummmm, never know...)
Opera itu sendiri ialah desert, yang dikenal dengan lapisan-lapisannya yang kaya rasa. Opera cake terdiri dari 4 lapis jaconde (baca : jokon) atau sponge cake almond, yang tiap lapisannya dituangi sirup kopi; 2 lapis butterkrim kopi, 1 lapis krim coklat, dan 1 lapis glaze ganache atau guyuran coklat di bagian atasnya. Karna kompleksitas lapis2annya ini, maka si Opera ini terkenal dengan rasanya yang kaya dan nikmat. Hhhmmm.. Walaupun Opera itu berlapis-lapis, dalam resep aslinya Opera merupakan desert yang tingginya tidak lebih dari 1 1/2 inchi, atau 4 sentimeter. Jadi, walau kaya rasa, Opera tetap 'ringan' a.k.a tidak eneg...
Mau resepnya? ini dia resep Opera dari Dorie Greenspan, yang dia adaptasi dari Dalloyau dalam Paris Sweets: Great Desserts from the City's Best Pastry Shops by Dorie Greenspan (Broadway Books, 2002). ~> wohooooo,, langsung dari sononya :D
The cake:
- 6 putih telur, suhu ruang
- 30 gram gula
- 225 gram bubuk almond
- 225 gram icing sugar, atau gula bubuk
- 6 btr telur
- 70 gram terigu
- 45 gram butter tawar, lelehkan dan dinginkan
- 150 ml air panas
- 3sdm gula pasir
- 1 1/2 sdm espresso atau kopi instan
- 2 sdm (10 gram) kopi instant
- 2 tablespoons (15 gram) air panas
- 1 cup (100 gram) gula
- 1/4 cup (30 gram) air
- 1 sdt vanila
- 1 btr telur utuh
- 1 btr kuning telur
- 200 gram butter tawar, suhu ruang
- 240 gram DCC, cincang
- 125 gram susu cair
- 30 gram krim kental
- 60 gram butter tawar, suhu ruang
- 150 gram DCC, cincang
- 115 gram butter tawar
Cake
Siapkan oven di suhu 220C.
Dengan kecepatan sedang, kocok putih telur sampai berbusa.Masukkan gula, kocok kembali sampai putih telur kaku.Sisihkan.
Dalam mangkok terpisah, campurkan tepung almond, gula halus, dan telur. Kocok mikser dengan kecepatan sedang sampai agak ringan dan bervolume, kurleb 3 menit.
Tambahkan tepung, kocok rata hingga tepung menyatu. Tambahkan butter yg sudah dilelehkan,
Bagi adonan jadi 4 bagian, panggang terpisah untuk masing2 lapisannya.
Panggang selama kurleb 5-7 menit hingga matang. Angkat, dinginkan.
Coffee Syrup
Campur air panas, gula, dan kopi bubuk. Aduk rata, dinginkan.
Coffe Buttercream
Campurkan bubuk kopi dan dan air panas, aduk rata. sisihkan.
Kocok kuning telur dengan mikser dengan kecepatan tinggi hingga pucat dan berbusa.sisihkan.
Campurkan gula, air, vanila ekstrak, panaskan. Aduk hingga gula larut dan tercampur rata.
Tuang sirup gula di atas secara perlahan-lahan ke kocokan telur sambil dikocok dengan kecepatan rendah.
Naikkan kecepatan hingga medium-high. mikser selama 5 menit hingga terbentuk campuran yang tebal dan mengkilap.
Kurangi kecepatan mikser, masukkan butter. Aduk rata
Tuang larutan bubuk kopi dan air, aduk rata.
Simpan di kulkas dalam wadah tertutup. Kocok sebelum diaplikasikan pada cake.
Chocolate Ganache
Panaskan krim dan susu cair hingga beruap. Angkat, masukkan dcc cincang dan butter. Aduk hingga tercampur rata
Chocolate Glaze
Tim DCC, setelah leleh angkat dan masukkan butter. Aduk hingga tercampur rata
At the end, selamat mencoba, mencicipi, dan semoga bermanfaat :)
Selasa, 10 April 2012
Langganan:
Postingan (Atom)